Tanpa Peran Oso, Kubu Raya tak Terbentuk

Tanpa Peran Oso, Kubu Raya tak Terbentuk
Oesman Sapta Odang. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

Lebih lanjut Odang juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di KKR sangat baik yakni mencapai angka 6,37 persen, atau di atas nasional yang angkanya 5,2 persen.

Dia mengatakan sesuai visi misi bupati KKR dan nawacita Presiden Joko Widodo, maka mereka pun melaksanakan pembangunan infrastruktur di dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kubu Raya merupakan pintu masuk Kalimantan Barat. Kami harap bisa membantu kami untuk promosikan Kubu Raya," jelasnya.

Dia menambahkan era 1990 an ke bawah, KKR terkenal dengan perkayuan. Saat ini, perkayuan telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Perekonomian KKR pun ditunjang dengan kehadiran pabrik maupun perkebunan kelapa sawit. Dia menambahkan, saat ini ada34 perusahaan kelapa sawit besar di Kubu Raya.

“Sektor perekonomian terbesar sekarang di perkebunan dan juga perdagangan dan jasa," kata Odang.

Dia menambahkan KKR juga memiliki berbagai potensi besar di sektor pertanian, lahan pangan. Bahkan KKR surplus sebagai penyangga pangan terutama padi, jagung, di Kabar.
KKR pun bisa menjadi pengendali pangan, termasuk holtikultura di Kalbar.

“Di beberapa daerah transmigrasi kami menjadi sentra-sentra holtikultura sehingga menjadi pemasok holtikultura di kota Pontianak," paparnya.

Pun demikian KKR juga menjadi sentra sektor perikanan untuk kebutuhan Kota Pontianak.(boy/jpnn)


Odang mengatakan bahwa kalau tidak didorong Oesman Sapta maka Kabupaten Kubu Raya tidak pernah terbentuk dan berkembang seperti sekarang ini.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News