Tanpa Sapujagat
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Lantas Saparini menemukan kepanjangan dari Core itu: Center of Reform on Economy. Di situlah dia sehari-hari. Meneliti dan menganalisis semua kebijakan yang terkait dengan ekonomi –termasuk, terutama, pangan.
Sejak muda pemikiran wanita Kebumen ini sangat menonjol. Megawati Soekarnoputri pernah memberikan penghargaan sebagai 'Ekonom Muda Indonesia' pada 2009. PKS juga memilihnyi sebagai wanita berpengaruh.
"Di Malaysia ada kebijakan mendasarnya. Ada ketentuan mengenai pangan strategis," ujar Saparini. "Kita belum punya," tambahnyi.
Saya, harusnya, tidak perlu memilih ''Saparini'', nama belakangnyi, ketika menuliskan namanyi.
Toh, Disway sudah meniru bahasa Inggris: menulis ''nyi'' untuk ''her'' dan ''nya'' untuk ''his''. ''Dia'' untuk ''she'' dan ''ia'' untuk ''he''.
Tapi tetap saja saya "ragu": kalau saya tulis Hendri –nama depannyi– itu dikira nama laki-laki.
"Sampai sekarang masih ada saja yang menulis undangan ke saya dengan ''Bapak Hendri....''. Dikira saya laki-laki," ujarnyi, lantas tersenyum.
UU bahan pangan strategis itu, katanyi, belum pernah ada. Tapi, waktu itu, negara punya kebijakan strategis di lapangan: mendirikan Bulog. Yang bisa menggunakan keuangan negara untuk menjadi stabilitas harga pangan.
Maka di saat Indonesia krisis minyak goreng Malaysia tenang-tenang saja. Padahal sama-sama penghasil sawit terbesar dunia.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Liburan Wu-Yi
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025