Tantangan Ajaran Samin Mempertahankan Nilai Kejujuran dan Persaudaraan

Tantangan Ajaran Samin Mempertahankan Nilai Kejujuran dan Persaudaraan
sarasehan budaya bertajuk Bertahan Menjadi Samin di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Kamis (15/12).. Foto: Radar Solo/JPNN

Dampak buruk dari lalainya memperkuat kekokohan internal masyarakat Samin tersebut telah membuat interaksi warga Samin dengan lingkungan sekitar menjadi terbatas atau teralienasi.

Sementara itu, salah satu tokoh Ahli Waris Kendeng (AWK) Suyitno berpendapat senada. Sudah sekian lama ini kondisi sosial dan ekonomi warga Samin yang tinggal di sekitar Pegunungan Kendeng, Pati, tidak mengalami perubahan yang berarti.

Sebagai contoh, dalam pola pertanian dan kualitas kesehatan warga tidak banyak berubah. Hanya saja sekarang warga sudah banyak yang mencari sumber penghidupan baru dalam usaha jualan dan pertukangan rumah.

Hanya saja, menurutnya, terdapat perbedaan pandangan yang cukup tajam dalam menyikapi beberapa rencana investasi atau industri di Pati.

“Sepertiga warga Samin di Pati ada yang menolak rencana pembangunan dan investasi. Namun itu tak bisa diklaim sebagai suara seluruh Samin di Pati," jelas Suyitno.

Dia mengatakan, nilai asli Samin mestinya tidak melakukan perlawanan dengan model frontal atau pertikaian horizontal sesama masyarakat.

Karena sejak adanya iktikad baik pemerintah dan BUMD dalam menyentuh kehidupan kelompok minoritas ini, model perlawanan harus digantikan dengan cara komunikasi yang baik dan berlandaskan ajaran luhur Samin. (jos/jpnn)


SEMARANG - Budaya Samin yang dikenal memiliki banyak nilai luhur kehidupan dinilai banyak pihak perlu terus diperkuat dan dijaga keberlangsungannya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News