Tantangan Ajaran Samin Mempertahankan Nilai Kejujuran dan Persaudaraan

Tantangan Ajaran Samin Mempertahankan Nilai Kejujuran dan Persaudaraan
sarasehan budaya bertajuk Bertahan Menjadi Samin di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Kamis (15/12).. Foto: Radar Solo/JPNN

jpnn.com - SEMARANG - Budaya Samin yang dikenal memiliki banyak nilai luhur kehidupan dinilai banyak pihak perlu terus diperkuat dan dijaga keberlangsungannya dalam konteks perkembangan terkini.

Kemampuan melestarikan kearifan lokal yang sangat asli Indonesia tersebut diharapkan turut menguatkan tatanan kehidupan kebangsaan.

Dengan begitu, nilai kearifan lokal dan kebinekaan nusantara dapat bertahan dalam menghadapi tantangan baik dari dalam maupun luar tatanan kepentingan bangsa.

Ajaran Samin sendiri telah sekian lama ini menghadapi tantangan dari dalam dan luar lingkungannya untuk tetap bertahan sebagai salah satu pagar terakhir kebudayaan Jawa.

Meski saat ini ajaran Samin masih dapat hidup di berbagai wilayah di Blora, Pati, Kudus, Rembang, Bojonegoro dan wilayah lain di Jawa Tengah, terjangan kepentingan yang mempolitisasi warganya dinilai kian membesar.

Ajaran ini sejatinya identik dengan kejujuran dan paseduluran (persaudaraan). Dengan konsep sosial sedulur sikep yang diartikan bahwa semua adalah sedulur untuk disikep, dirangkul dengan erat, mestinya permusuhan sekecil apa pun tidak masuk dalam tatanan hidup Samin.

Paseduluran bagi kaum samin, tidak memandang ras, suku dan agama.

Mereka lebih menitikberatkan pada sesama mahkluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

SEMARANG - Budaya Samin yang dikenal memiliki banyak nilai luhur kehidupan dinilai banyak pihak perlu terus diperkuat dan dijaga keberlangsungannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News