Tantangan Presiden Jokowi untuk Kampus dan SMK
jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo menilai, perkuliahan di kampus-kampus dan pendidikan vokasi di SMK belum mampu menjawab kebutuhan yang ada saat ini.
Dia menantang universitas dan SMK untuk membuka cabang keilmuan baru di luar yang sudah ada pada saat ini.
Hal itu dia sampaikan saat membuka konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) di Jakarta Convention Center kemarin (2/2).
Jokowi menuturkan, SMK di Indonesia saat ini sudah sangat tertinggal. Dari sisi peralatan, SMK sudah ketinggalan bahkan 20 tahun.
Sementara, guru-guru SMK juga sangat terbatas yang benar-benar pelatih. Kebanyakan malah guru-guru normatif sebagaimana di SMA.
Karena itu, Jokowi meminta universitas-universitas eks IKIP agar menyiapkan SDM-SDM yang mumpuni untuk mengajar di SMK. Tidak lagi menyiapkan guru normatif, melainkan sudah guru pelatih.
Mengingat, mayoritas kurikulum SMK diaplikasikan dengan cara praktik. ’’Mestinya 70-80 persen adalah guru-guru pelatih,’’ terangnya.
Selain guru, yang juga menjadi perhatian adalah pilihan jurusan. Jokowi menyebut, sejak dia kecil sampai saat ini, jurusan yang populer di SMK tidak jauh-jauh dari mesin, bangunan, atau jurusan listrik.
Presiden Joko Widodo menilai, perkuliahan di kampus-kampus dan pendidikan vokasi di SMK belum mampu menjawab kebutuhan yang ada saat ini.
- Spesialis Permenkes
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah
- Menko Airlangga Mewakili Presiden Jokowi Terima Penyerahan Peta Jalan Aksesi dari OECD