Target Perdagangan Naik USD 80 Miliar

Target Perdagangan Naik USD 80 Miliar
Target Perdagangan Naik USD 80 Miliar
RRT pun menyatakan kesediaan untuk meningkatkan investasi. Antara lain sektor energi, terutama energi bersih, infrastruktur, pertanian dan manufaktur. Bahkan menawarkan tambahan export buyers credit senilai USD 1 miliar untuk infrastruktur. Ditambah pembiayaan perdagangan senilai US$8 miliar untuk mendanai investasi di bidang infratruktur dan industri.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan investasi di sektor infrastruktur harus terus berjalan. Karena itu dia mengharapkan kerjasama investasi dan pinjaman lunak dari Tiongkok dapat direalisasikan secepatnya. "Tidak perlu menunggu Undang-undang pengadaan tanah. Sebab investasi itu harus berjalan terus," ucap dia.

MoU tersebut meliputi, kerjasama pelayanaan pendanaan di bidang industri antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Bank of China, Kemenperin dan ICBC China serta MoU kawasan industri Sany dengan Kementerian Perindustrian. Selain itu, persetujuan kerjasama penelitian teknologi jaringan internet antara PT Huawei dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.

Di sektor infrastruktur, kerjasama pembangunan jalan utama provinsi Sulawesi Barat, kontrak pembangunan PLTU Parit Baru serta Surat Konfirmasi inisiator proyek PLTA Karama antara PT PLN (persero) dan China Gezhouba Group. Lebih lanjut, kerjasama line produksi semen di Jateng antara PT Semen Grobogan dan CTIEC China dan kerjasama penanaman sawit PT Putra Bangun Persada, PT Graha Inti Jaya dan Tianjin Julong Group.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia-Tiongkok sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 80 miliar pada 2015 nanti. Kesepakatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News