Tarif Air PAM Jakarta Naik, Pj Gubernur Sebut Masih Murah

Sehingga, diperlukan dana segar yang tidak sedikit untuk membangun ribuan kilometer jaringan perpipaan baru.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan PAM Jaya menargetkan untuk menambah 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2030.
Untuk itu, pihaknya memastikan target ketersediaan layanan air minum perpipaan yang konsisten, berkualitas, dan terjangkau bagi warga Jakarta segera terpenuhi.
"Nantinya, sepanjang 7.000 kilometer tambahan jaringan perpipaan akan terpasang di seluruh wilayah Jakarta," kata Arief.
Arief menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik per bulan.
Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan.
“Mengingat tarif pada kebutuhan 0-10 meter kubik masih tetap di angka yang relatif sama," tuturnya.
Tak hanya itu, kelompok pelanggan sosial atau K-1 khusus untuk pemakaian hingga 10 meter kubik atau setara dengan 10.000 liter mengalami penurunan tarif, sedangkan untuk pelanggan kelompok lainnya, akan tetap sama seperti sebelumnya
Teguh Setyabudi mengatakan tarif air perpipaan PAM Jaya adalah yang paling murah dibandingkan dengan tarif air wilayah lain
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik