Tarif Pengiriman Turun, Ekspor Australia ke Asia Makin Kompetitif

"Tentunya jika kami memiliki tarif angkut sebesar 30 dolar (atau Rp 300 ribu) dari Pelabuhan Adelaide ke Indonesia, misalnya, dan tarif angkut barang itu turun, ada kemampuan untuk membuat lebih banyak keuntungan bagi para petani," sebutnya.
Meski demikian, tarif pengiriman yang lebih rendah membuat pengiriman gandum dari Amerika Utara dan pelabuhan Laut Hitam untuk pasar gandum utama Australia, seperti Indonesia dan Vietnam, lebih mudah juga.
"Apa yang cenderung terjadi ketika tarif pengiriman turun, keuntungan angkut kami ke tetangga importir juga turun," jelas Nathan.
Ia mengatakan, misalnya pada spesifikas dan harga yang tepat, pabrik tak terlalu sibuk tentang apakah penggilangan gandum berkualitas tinggi berasal dari Australia, Amerika Utara atau Laut Hitam.
"Jika gandum dari Amerika Utara dan Laut Hitam datang dengan surplus yang wajar, dan tarif angkut tetap rendah, maka kami bisa berharap akan lebih banyaknya kompetisi dari kawasan itu," sambung Nathan.
Ia menerangkan, "Namun, masih ada beberapa yang harus ditempuh sebelum komoditas itu masuk, dan stok gandum yang digiling dengan baik masih langka ketat di seluruh dunia."
Ia mengatakan, mengingat suplai yang ketat itu, kemungkinan harga gandum giling Australia akan tetap terbantu.
Mengapa tarif pengiriman rendah?
Menurut para analis dan pialang, turunnya tarif pengiriman menyediakan akses lebih murah ke pasar Asia Tenggara dan Asia Timur bagi pesaing ekspor
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas