Tarif PSK Murah Meriah, Itu pun Sering si Pria Ogah Bayar

Tarif PSK Murah Meriah, Itu pun Sering si Pria Ogah Bayar
Pekerja seks komersial (PSK). Foto ilustrasi: dok.JPNN

TARIF pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Pokok Jengkol, Batam, tergolong murah meriah.  Wiwi, misalnya, dia a memasang tarif dalam kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu.
---------------
YOFI YUHENDRI, Sagulung
---------------
Dengan tarif murah itu saja, sudah susah mendapatkan pelanggan. Maklum, Wiwi sudah mulai kisut, umurnya sudah memasuki angka 40.

"Kalau sekarang lagi sepi (pelanggan). Kalau saingan-saingan di sini tidak ada sih, namanya rezeki sudah diatur," tuturnya.

Menurutnya, bekerja menjadi PSK menjadi pilihan utama meraup uang dengan cepat. Ditambah dengan biaya hidup yang tinggi sehingga memaksanya untuk bekerja dan menetap di Pokok Jengkol.

"Saya ada anak juga di kampung (Surabaya). Jadi ngirim uang juga ke sana untuk anak," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 01 Pokok Jengkol mengaku saat ini jumlah warganya yang terdaftar sebagai PSK sekitar 60 orang. Namun, pada malam hari, para pekerja yang berasal dari luar lokalisasi (free land) tersebut turut menjual dagangannya. "Kalau saya data pada malam hari sampai 110 orang," jelasnya.

Ia menerangkan pada malam hari memang di lokalisasi Pokok Jengkol kerap terjadi keributan. Seperti, pelanggan dalam kondisi mabuk dan tidak membayar harga para PSK.

"Lumayan sering terjadi keributan. Tapi sekarang saya kerahkan tim pengamanan sebanyak delapan orang," tegasnya.

Setiap PSK nantinya akan diminta biaya pengamanan Rp 3 ribu setiap malamnya. Untuk sewa kamar sendiri, pekerja dikenakan tarif Rp 70 ribu.

TARIF pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Pokok Jengkol, Batam, tergolong murah meriah.  Wiwi, misalnya, dia a memasang tarif dalam kisaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News