Tarif Tarifan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Tiongkok masih terus melawan. Tiongkok juga menaikkan lagi tarif barang masuk dari Amerika menjadi 110 persen. Trump kian marah. Ia menaikkan lagi tarif barang Tiongkok menjadi 175 persen.
Orang gila yang kaya dan berkuasa seperti Trump hanya bisa dilawan oleh orang gila yang juga kaya dan berkuasa seperti Xi Jinping.
Saya pun berhenti mengikuti perkembangan angka-angka kegilaan seperti itu. Seperti main-main. Seperti lagu pacar-pacarannya PMR. Jangan-jangan tarif itu akan saling dinaikkan terus sampai gila beneran, 1.000 persen.
Kini berbagai negara berlomba menyembah Trump. Setidaknya mengambil hatinya. Termasuk Indonesia. Vietnam berencana tidak mengenakan tarif sama sekali untuk barang Amerika. Harapannya: Amerika senang.
Indonesia juga menyiapkan langkah untuk menyenangkan Trump. Kalau perlu tidak lagi mensyaratkan TKDN yang ketat. TKDN harus dibuat yang fleksibel. Begitu kata Presiden Prabowo Subianto.
Indonesia juga tidak perlu ada kuota-kuotaan. Bebaskan saja. Siapa pun boleh impor apa pun.
Presiden Prabowo sendiri yang menegaskan itu. Yakni saat berdialog dengan para pelaku ekonomi sebelum bertolak melakukan lawatan ke Turki dan ke kampung halaman keduanya, Jordania.
Dengan modal kebijakan baru itulah Indonesia berani mengirim delegasi ke Amerika. Yakni untuk menegosiasikan tarif 32 persen yang dikenakan Amerika untuk barang dari Indonesia.
Indonesia juga menyiapkan langkah untuk menyenangkan Donald Trump. Kalau perlu tidak lagi mensyaratkan TKDN yang ketat. TKDN harus dibuat yang fleksibel.
- Liburan Wu-Yi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Prabowo Belum Mencari Pengganti Hasan Nasbi untuk Jabat Kepala PCO
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas