Tarif Tarifan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Hasilnya: sial banget. Tarif untuk Indonesia justru dinaikkan menjadi 47 persen. Negosiasi yang gagal total.
Tentu Trump masih ''memberi angin'' pada Indonesia: untuk negosiasi tahap berikutnya. Siapa tahu bisa turun. Atau justru akan dinaikkan lagi.
Trump sejak muda memang sudah menyebut dirinya jago negosiasi. Jago membuat ''deal''. Ia bangga dengan keistimewaannya itu. Ia agung-agungkan kelihaiannya dalam negosiasi. Bahkan kalau perlu sampai menggertak untuk membawa partner ke jalur hukum.
Trump dikenal sebagai pengusaha yang paling banyak mengadukan partner bisnisnya ke pengadilan.
Tentu dalam seni negosiasi itu Trump juga akan melihat siapa yang datang. Level apa. Lalu ia memutuskan siapa dari pihak Amerika yang akan melayani tim tamu negosiasi itu.
Ketika tim nego dari Jepang tiba di Washington DC, yang memimpin ''hanya'' setingkat menteri. Lawan bicara dari pihak Amerika pun setingkat di bawah menteri.
Akan tetapi karena Jepang dianggap sangat istimewa, Presiden Trump tiba-tiba masuk ruang negosiasi. Memuji Jepang. Mencela Jepang. Memberi arahan mengenai perdagangan dua negara. Lalu mempersilakan tim untuk meneruskan pertemuan.
Belum ada keputusan untuk Jepang: turun atau naik. Trump memang jago negosiasi tapi Jepang juga dikenal ulet, tidak mudah menyerah. Apalagi Jepang tahu: masih ada waktu hampir 90 hari. Untuk apa buru-buru. Belum tentu Trump tidak berubah dalam 90 hari ke depan.
Indonesia juga menyiapkan langkah untuk menyenangkan Donald Trump. Kalau perlu tidak lagi mensyaratkan TKDN yang ketat. TKDN harus dibuat yang fleksibel.
- David Herson Apresiasi Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Buruh 2025
- May Day, Prabowo Berikan 2 Hadiah Spesial untuk Buruh
- Lihatlah Aksi Presiden Prabowo Melepas Kemeja di Depan Buruh
- Prabowo Cemburu sama Teddy Indra Wijaya, Mbak Puan Tertawa
- Liburan Wu-Yi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata