Tarif Tarifan

Oleh: Dahlan Iskan

Tarif Tarifan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Vietnam pulang dari negosiasi dengan kecewa. Tidak ada perubahan dari tarif 46 persen. Pun Indonesia. Kecewa. Justru dinaikkan begitu tinggi.

Lalu giliran tim Italia yang datang. Kelihatannya juga sekalian membawa misi atas nama Uni Eropa.

Sampai saya menulis naskah ini belum ada hasil untuk Italia dan Uni Eropa: naik atau turun.

Yang jelas Trump sudah berhasil membuat banyak negara antre datang ke Amerika. Setelah menunda keputusan tarif tingginya selama 90 hari, kini Trump bisa dengan menepuk dada menanti semua negara yang ingin negosiasi dengannya.

Berarti dalam 90 hari ke depan keadaan masih belum menentu. Itulah yang membuat pasar uang dan saham masih bersikap wait and see.

Selama tidak menentu itu pula, di dalam negerinya berkembang demo dan tuntutan hukum. Gubernur California menggugat Trump ke pengadilan: tarif Trump itu ilegal.

Keinginan Trump membawa kembali pabrik-pabrik ke Amerika pun dianggap mimpi kembali ke masa 50 tahun lalu. Maka muncul banyak meme bagaimana orang Amerika kembali kerja di pabrik. Kaku. Lambat. Tidak terampil.

Saking kejamnya ledekan meme itu sampai ada pejabat yang klarifikasi: yang bekerja di pabrik-pabrik nanti robot. Full robot. Bukan orang.

Indonesia juga menyiapkan langkah untuk menyenangkan Donald Trump. Kalau perlu tidak lagi mensyaratkan TKDN yang ketat. TKDN harus dibuat yang fleksibel.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News