Tatkala Ibu Walikota Menangis...

Tatkala Ibu Walikota Menangis...
Puji Setyowati Syaharie Jaang (kedua dari kiri). Foto: Samarinda Pos/JPG

“Siapa yang bangun terakhir, mendapatkan hukuman membersihkan tempat tidur. Entah istri atau saya,” terang Jaang.

Di usianya pernikahannya yang memasuki usia 23 tahun, Jaang tetap bisa mempertahankan kemesraan saat bersama istri. Ini sangat wajar, apalagi dia memang hanya tinggal berdua. Karena kedua anaknya masih menempuh pendidikan di  luar daerah.

“Jadi ya, praktis pekerjaan sehari-hari kami lakukan sendiri. Kami pun punya waktu luang untuk bersama,” kata Jaang.

Meski dihadiri hampir seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Samarinda termasuk Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Nusyirwan Ismail, namun sambutan yang disampaikan Syaharie Jaang semua berisi tentang kehidupan pribadinya.

Pada kesempatan itu dia juga menggunakan momen tersebut untuk berpamitan dengan seluruh pejabat SKPD. Pasalnya, pada November mendatang masa jabatannya bersama Nusyirwan Ismail akan berakhir. Selanjutnya dia akan kembali bertarung di Pilkada Desember mendatang untuk mempertahankan melanjutkan periode kedua kepemimpinannya bersama Nusyirwan Ismail.

Karena itu, sejak waku terakhir dia pun berusaha untuk tidak melibatkan ajudan ketika ingin beraktivitas. Tujuannya ingin membiasakan kembali menjadi masyarakat biasa.

“Kalau periode pertama, masa jabatan kami akan berakhir.  Tau aja kan maksudnya,” timpal Jaang yang disambut tertawa oleh para tamu. Maklum, Jaang dan Nusyirwan memang kembali berduet di Pilkada Samarinda. Keduanya pun diprediksi akan menang mudah. (nha)

 

DIKENAL sebagai sosok perempuan yang tegas dan cerdas, Puji Setyowati Syaharie Jaang  selalu bersuara lantang setiap diberi kesempatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News