Tebing 25 Meter di Jalan Raya Tajur Bogor Longsor

“Musim transisi ini normalnya dari Bulan September-November, tetapi tahun ini agak tertunda karena pengaruh El Nino," ujar Abdul.
Menurutnya, kondisi paling signifikan dalam satu minggu terakhir adalah hujan yang mengguyur hampir seluruh Pulau Jawa secara bervariasi setelah lebih dari 90 hari tanpa hujan.
"Hal-hal yang perlu diwaspadai adalah kawasan perkotaan, periksa dan pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir/genangan baik akibat debit air kiriman maupun hujan ekstrim di tingkat lokal," katanya.
Kemudian kawasan perbukitan (Jawa bagian tengah ke selatan). Waspadai retakan-retakan akibat tanah kering saat kemarau yang jika diguyur hujan akan sangat rentan terjadi longsor.
Selanjutnya kawasan gunung api, jika terjadi hujan intensitas tinggi di daerah puncak, maka potensi terjadi banjir lahar dingin khususnya Semeru dan Merapi.
“Terakhir bagi pengendara motor, selalu siapkan jas hujan, dan jangan berhenti di bawah jembatan ketika turun hujan karena disamping akan menimbulkan kemacetan, juga hal tersebut berbahaya bagi keselamatan,” pungkas Abdul. (antara/jpnn)
Tebing setinggi 25 meter dan lebar 15 meter di Jalan Raya Tajur, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, longsor.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Sempat Lumpuh Gegara Longsor, Jalan Kuantan Singingi–Pekanbaru Kini Dapat Dilalui
- BNPB Minta Setiap Daerah Bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak
- 1 Rumah Rusak Berat Tertimpa Longsor di Cianjur
- Zenal Abidin Kecam Ulah Paman Perkosa 2 Keponakan di Bogor
- Gunung Gede dalam Pengawasan BPBD Cianjur, Ada Apa?