Teh Botol
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Hal itu terlihat dalam aktivitas Ganjar yang dianggap berlebihan di media sosial. Pacul juga menyebut Ganjar keminter, sok pintar.
Api yang terbakar lalu disiram minyak oleh Puan yang menimpali bahwa seorang pemimpin harusnya bekerja dan turun ke bawah menemui rakyat, bukan sibuk di media sosial setiap hari. Puan tidak menyebut nama, tetapi jelas yang ditarget adalah Ganjar.
Selain aktif dan populer di media sosial, Ganjar juga selalu mendapat skor tinggi dalam berbagai survei capres.
Namanya hampir selalu masuk tiga besar capres unggulan dalam berbagai survei oleh beberapa lembaga.
Namun, popularitas di medsos dan keunggulan di survei tidak menjadi jaminan akan mendapat rekom partai pada 2024. Begitu kata Pacul.
Ganjar lebih banyak pasif dalam menghadapi serangan Pacul ini.
Namun, warganet malah makin riuh mendukung Ganjar. Paling tidak ganjar populer di medsos dan unggul di survei, meski pun Ganjar dianggap tidak bekerja.
Bagi Pacul, Puan Maharani adalah harga mati. Seperti tagline iklan teh botol yang populer, Puan menjadi pendamping makanan apa saja yang dimakan capres 2024.
Dan itu berarti juga bahwa Puan sudah tidak lagi menjadi teh botol. Namun, mudah-mudahan Puan juga tidak termasuk dalam kategori tebotol.
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran