Teh Botol

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Teh Botol
Puan Maharani. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ilmu katak banyak diterapkan di dalam persaingan politik. Seperti kebiasaan katak, untuk bisa meloncat naik dia menjilat ke atas dan kakinya menginjak ke bawah.

Ada lagi yang mengatakan bahwa dalam berpolitik harus pandai menerapkan jurus Rolling Stone, yaitu menggunakan lidah yang menjulur untuk menjilat.

Itulah jurus-jurus politik pragmatis machiavellis yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Persaingan tertutup yang sekarang menjadi persaingan terbuka antara Ganjar vs Puan bisa jadi akan melibatkan jurus kanibalisme, saling memakan antar-sesama kader.

Namun, karena Puan adalah putri mahkota, hampir pasti dia akan menang dan Ganjar yang tersisih.

Artinya, kalau Ganjar masih bersikukuh maju sebagai capres 2024, berarti dia harus out dari PDIP dan menjadi korban kanibalisme politik.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mewanti-wanti semua kadernya supaya tegak lurus kepada ketua umum. Istilah tegak lurus itu sering dipakai untuk menggambarkan disiplin dan loyalitas kepada partai.

Mega juga mengingatkan bahwa semua kader partai yang mempunyai jabatan di legislatif maupun eksekutif tetap menjadi petugas partai.

Dan itu berarti juga bahwa Puan sudah tidak lagi menjadi teh botol. Namun, mudah-mudahan Puan juga tidak termasuk dalam kategori tebotol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News