Tekan Penularan dan Kematian, Pemerintah Perkuat Testing dan Tracing Covid-19

Tekan Penularan dan Kematian, Pemerintah Perkuat Testing dan Tracing Covid-19
Reisa Broto Asmoro. Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, pada Agustus ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengingatkan bahwa selama 76 tahun merdeka, semua krisis, kesulitan yang dihadapi selalu bisa dilewati.

“Begitu juga dalam menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Kuncinya bersama-sama bekerja merespons Covid-19,” ujar Reisa dalam siaran persnya, Minggu (1/8).

Menurut Duta Perubahan Perilaku ini, dalam menurunkan angka kasus dan kematian akibat Covid-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat testing dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk.

Pemerintah berkomitmen meningkatkan testing dari yang saat ini berkisar hampir 200 ribuan ke sekitar 300 ribu/hari bahkan menjadi 400 ribu/hari.

Koordinator PPKM Jawa-Bali sekaligus Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah menegaskan testing dan tracing ini akan melibatkan semua komponen.

Reisa menjelaskan mekanisme tracing kontak erat akan dilakukan secara digital yang dilakukan para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.

Dia menambahkan, hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan.

Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry test pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit test pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.

Guna menurunkan angka kasus dan kematian akibat Covid-19, pemerintah akan memperkuat testing dan tracing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News