Teladani Figur Buya Hamka untuk Hadapi Dinamika Bangsa

Teladani Figur Buya Hamka untuk Hadapi Dinamika Bangsa
Suhardi Alius (batik cokelat) saat peletakan batu pertama pembangunan masjid dan rumah susun di pesantren modern terpadu Prof. Dr. Hamka. Foto: BNPT

Hamka selalu menekankan bahwa perbedaan itu adalah rahmat Tuhan.

Nah, Tuhan tidak pernah memaksa hamba-Nya untuk sama.

Dengan demikian, memaksakan pendapat kepada orang lain merupakan suatu kezaliman.

Buya Hamka juga sangat menghargai perbedaan agama dan kepercayaan orang lain.

"Kelompok radikal terorisme selalu memaksakan ideologi mereka kepada orang lain, apakah tentang konsep jihad dan takfiri. Padahal apa yang mereka paksakan itu melenceng dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," ungkapnya.

Seminar sehari itu juga dihadiri mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.

Suhardi dan Buya Syafii juga hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan masjid dan rumah susun di pesantren modern terpadu Prof. Dr. Hamka. (jos/jpnn)


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengajak seluruh anak bangsa untuk meneladani figur dan pemikiran


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News