Tema Hari Santri Nasional 2018: Satukan Indonesia

Tema Hari Santri Nasional 2018: Satukan Indonesia
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar melaunching 'Musabaqoh (Festival) Lomba Baca Kitab Kuning' di DPP PKB, Jakarta, Minggu (14/10). Foto: Ken Girsang/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melaunching 'Musabaqoh (Festival) Lomba Baca Kitab Kuning' sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati 22 Oktober mendatang.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, membaca Kitab Kuning merupakan ikhtiar. Dengan diselenggarakannya Musabaqoh Kitab Kuning, para santri diharapkan semakin memahami ilmu agama, demi kebaikan Indonesia.

"Perlu diketahui, tidak ada bumi yang akan aman, tentram apabila nilai kesantrian tidak masuk dalam politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaaan," ujar Muhaimin di DPP PKB, Jakarta, Minggu (14/10).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini lebih lanjut menjelaskan makna tema yang diangkat memperingati Hari Santri yaitu, 'Satukan Indonesia'.

Menurutnya, tema sangat penting diangkat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kebersamaan yang belakangan mulai luntur, akibat hilangnya solidaritas dan persaudaraan.

"Perpecahan, konflik, kekerasan di masyarakat harus diakhiri dengan nilai-nilai kesantrian. Peringatan Hari Santri kali ini harus mewarnai kebersamaan," katanya.

Cak Imin juga mengatakan, PKB partai yang terbuka bagi siapa saja. Baik itu para santri maupun sekuler.

"Jadi siapa saja boleh masuk, yang salatnya lima kali sehari atau yang mungkin masih 2,5 kali sehari, enggak apa-apa, yang penting lama-lama dibenerin," pungkas Cak Imin.(gir/jpnn)

Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar menjelaskan mengenai tema peringatan Hari Santri Nasional 2018 pada 22 Oktober mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News