Tempe Langka, LaNyalla Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai

“Kondisi ini harus disiasati sehingga tidak berdampak pada menurunnya stok kedelai di Indonesia," ungkap LaNyalla.
Menurut LaNyalla, sejak pandemi Covid-19, kedelai impor turun 11,5 persen sehingga hanya 2,3 ton yang masuk Indonesia. "Akhirnya harga kedelai naik,” tegas LaNyalla.
LaNyalla berharap mahalnya harga kedelai tidak membuat pengrajin tahu dan tempe mogok produksi lagi, seperti yang terjadi pekan lalu.
Sebab, ujar LaNyalla, akibat pengrajin mogok produksi, tempe dan tahu menjadi hilang di pasaran.
LaNyalla mengingatkan bahwa tempe dan tahu termasuk bahan pokok yang banyak dikonsumsi dalam pemenuhan gizi harian masyarakat Indonesia.
"Produksinya tidak boleh terhenti,” tegas senator Dapil Jawa Timur itu.
Karena itu, LaNyalla menyatakan bahwa penting bagi pemerintah menjaga stabilitas harga kedelai.
"Supaya produksi tahu tempe tetap berjalan dan harganya tetap terjangkau oleh masyarakat luas,” kata LaNyalla.
Stok tempe dan tahu beberapa waktu belakangan langka dampak meroketnya harga kedelai. Pengrajin juga diminta tak menyetop produksi.
- Anggota DPD RI Lia Istifhama: Penting Menganalisa Sikap Pemuda Terhadap Keberlangsungan Bangsa
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- KPK Menggeledah Rumah La Nyalla, Hardjuno: Penegakan Hukum Jangan Jadi Alat Politik
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City