Tempe Langka, LaNyalla Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai

Tempe Langka, LaNyalla Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD.


“Kondisi ini harus disiasati sehingga tidak berdampak pada menurunnya stok kedelai di Indonesia," ungkap LaNyalla.

Menurut LaNyalla, sejak pandemi Covid-19, kedelai impor turun 11,5 persen sehingga hanya 2,3 ton yang masuk Indonesia. "Akhirnya harga kedelai naik,” tegas LaNyalla.

LaNyalla berharap mahalnya harga kedelai tidak membuat pengrajin tahu dan tempe mogok produksi lagi, seperti yang terjadi pekan lalu.

Sebab, ujar LaNyalla, akibat pengrajin mogok produksi, tempe dan tahu menjadi hilang di pasaran.

LaNyalla mengingatkan bahwa tempe dan tahu termasuk bahan pokok yang banyak dikonsumsi dalam pemenuhan gizi harian masyarakat Indonesia.

"Produksinya tidak boleh terhenti,” tegas senator Dapil Jawa Timur itu.

Karena itu, LaNyalla menyatakan bahwa penting bagi pemerintah menjaga stabilitas harga kedelai.

"Supaya produksi tahu tempe tetap berjalan dan harganya tetap terjangkau oleh masyarakat luas,” kata LaNyalla.

Stok tempe dan tahu beberapa waktu belakangan langka dampak meroketnya harga kedelai. Pengrajin juga diminta tak menyetop produksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News