Tentara AS Melakukan Serangan Balasan, Direstui Joe Biden

Tentara AS Melakukan Serangan Balasan, Direstui Joe Biden
Iring-iringan kendaraan militer Amerika Serikat setelah penarikan pasukan dari Suriah utara melintas di pinggiran Dohuk, Irak, (21/10/2019). Foto: ANTARA/REUTERS/Ari Jalal/aa

jpnn.com, WASHINGTON - Tentara Amerika Serikat (AS) melakukan serangan udara pada Kamis (25/2), menyasar sebuah bangunan di Suriah.

Dua pejabat kepada Reuters menyebutkan, bangunan tersebut diduga menjadi tempat milisi yang didukung Iran.

Serangan udara itu tampaknya merupakan pembalasan terhadap serangan roket ke beberapa posisi AS di Irak.

Meskipun serangan itu mungkin tindakan pembalasan pertama oleh Amerika Serikat setelah serangan pekan lalu, ruang lingkupnya tampaknya terbatas, dan berpotensi menurunkan risiko peningkatan ketegangan.

Selain itu, keputusan untuk melakukan serangan hanya di Suriah dan bukan di Irak akan memberi pemerintah Irak ruang bernapas saat harus melakukan penyelidikan sendiri atas serangan pada 15 Februari yang melukai sejumlah warga AS.

Para pejabat itu, yang menjadi narasumber tanpa disebutkan namanya, mengatakan serangan tersebut disetujui oleh Presiden Joe Biden.

Namun, Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.

Serangan balasan militer AS telah terjadi beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan roket terhadap posisi AS di Irak terjadi ketika Washington dan Teheran mencari cara untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015, yang ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Serangan udara yang dilakukan tentara AS itu tampaknya merupakan pembalasan terhadap serangan roket ke beberapa posisi AS di Irak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News