Tentara Syria Serbu Perbatasan
Jumat, 01 Juli 2011 – 11:44 WIB
DAMASKUS - Meskipun desakan mundur masyarakat internasional terus menguat, Presiden Syria Bashar al-Assad bergeming. Pria 45 tahun yang berkuasa sejak 2000 itu malah makin menjadi-jadi dalam menindas oposisi.
Kemarin (30/6) pasukan Assad menggempur permukiman di kaki pegunungan yang berbatasan dengan Turki. Aksi militer yang dikabarkan berlangsung selama dua hari itu menewaskan sedikitnya sebelas orang. Seorang saksi mata menuturkan bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil yang tercatat sebagai penduduk setempat. Operasi militer di perbatasan Turki itu, tampaknya, sengaja dilancarkan untuk mencegah lebih banyak warga Syria mengungsi ke negeri yang dipimpin Presiden Abdullah Gul tersebut.
Pekan lalu, sedikitnya 10.000 warga Syria dilaporkan menyeberang ke Turki untuk menghindari perang saudara. Belakangan, jumlahnya sudah berkurang karena sebagian mulai kembali ke kampung halaman. Kendati demikian, sebagian besar pengungsi memilih tetap bertahan di Turki. Apalagi, pemerintah Turki menyambut baik kedatangan mereka dan berjanji memberikan perlindungan.
"Tampaknya, rezim (Assad) waswas bahwa masyarakat internasional menaruh simpati kepada para pengungsi Syria sehingga desakan agar pemerintah mundur semakin kuat," ungkap Mustafa Osso, aktivis HAM Syria, menganalisis.
DAMASKUS - Meskipun desakan mundur masyarakat internasional terus menguat, Presiden Syria Bashar al-Assad bergeming. Pria 45 tahun yang berkuasa
BERITA TERKAIT
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel