Tentara Syria Serbu Perbatasan

Tentara Syria Serbu Perbatasan
Tentara Syria Serbu Perbatasan
DAMASKUS - Meskipun desakan mundur masyarakat internasional terus menguat, Presiden Syria Bashar al-Assad bergeming. Pria 45 tahun yang berkuasa sejak 2000 itu malah makin menjadi-jadi dalam menindas oposisi.

Kemarin (30/6) pasukan Assad menggempur permukiman di kaki pegunungan yang berbatasan dengan Turki. Aksi militer yang dikabarkan berlangsung selama dua hari itu menewaskan sedikitnya sebelas orang. Seorang saksi mata menuturkan bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil yang tercatat sebagai penduduk setempat. Operasi militer di perbatasan Turki itu, tampaknya, sengaja dilancarkan untuk mencegah lebih banyak warga Syria mengungsi ke negeri yang dipimpin Presiden Abdullah Gul tersebut.

Pekan lalu, sedikitnya 10.000 warga Syria dilaporkan menyeberang ke Turki untuk menghindari perang saudara. Belakangan, jumlahnya sudah berkurang karena sebagian mulai kembali ke kampung halaman. Kendati demikian, sebagian besar pengungsi memilih tetap bertahan di Turki. Apalagi, pemerintah Turki menyambut baik kedatangan mereka dan berjanji memberikan perlindungan.

"Tampaknya, rezim (Assad) waswas bahwa masyarakat internasional menaruh simpati kepada para pengungsi Syria sehingga desakan agar pemerintah mundur semakin kuat," ungkap Mustafa Osso, aktivis HAM Syria, menganalisis.

DAMASKUS - Meskipun desakan mundur masyarakat internasional terus menguat, Presiden Syria Bashar al-Assad bergeming. Pria 45 tahun yang berkuasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News