Terapkan Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis, Pertamina Group Raih Sertifikat ISO22301:2019

Bisnis Pertamina Group yang besar dan banyak risiko membuat ISO BCMS ini penting.
Apalagi Pertamina merupakan BUMN yang memberikan pelayanan energi terhadap masyarakat Indonesia sehingga jika terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan, Pertamina memiliki mitigasi dan kesiapan terhadap hal tersebut.
Emma mengungkapkan Pertamina memiliki bisnis yang besar dan tinggi akan risiko.
Untuk itu, lanjut dia, setiap lini layanan kepada public service harus dilengkapi dengan BCMS.
"Manakala incident terjadi, layanan terhadap energi harus tetap ada. Yang paling penting adalah implementasinya, ini membutuhkan komitmen dari top down tidak hanya dari sisi jajaran top executive, tetapi juga seluruh jajaran Perwira Pertamina," tegasnya.
Karena itu, lanjut dia, hal ini harus dijadikan culture, serta kebiasaan dan dibutuhkan champion-champion untuk menyebarkan energi bahwa BCMS culture ini harus bisa mendarah daging di setiap Perwira Pertamina.
Dia berharap usai mendapatkan sertifikasi ini, Pertamina bisa mengimplementasikan, kemudian melakukan monitoring secara berkala, evaluasi, audit yang dilakukan oleh fungsi internal audit serta melakukan improvement.
“Continuous improvement kata kuncinya. BCMS sudah harus menjadi DNA diseluruh Perwira Pertamina Group,” tambahnya.
Pertamina Group berhasil membuktikan kemampuannya menerapkan sistem manajemen keberlanjutan bisnis dengan meraih sertifikat ISO22301:2019
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional