Terdakwa Pembunuhan Jamaah Masjid di Christchurch Mengaku Tak Bersalah

Terdakwa Pembunuhan Jamaah Masjid di Christchurch Mengaku Tak Bersalah
Terdakwa Pembunuhan Jamaah Masjid di Christchurch Mengaku Tak Bersalah

Pria ini sebelumnya tidak dikenali oleh otoritas keamanan Australia maupun Selandia Baru dalam kaitan dengan ekstremisme atau kejahatan serius lainnya.

Perubahan UU senjata

PM Jacinda Ardern bertekad mengubah undang-undang senjata negara itu selang beberapa hari setelah serangan.

Pada bulan April, Parlemen Selandia Baru memutuskan untuk melarang sebagian besar senjata semi-otomatis, mengubah senjata api menjadi senjata api semi-otomatis, peluru dengan kapasitas tertentu, dan sejumlah jenis senapan.

Terdakwa Pembunuhan Jamaah Masjid di Christchurch Mengaku Tak Bersalah Photo: PM Jacinda Ardern menemui warga masyarakat Muslim di Christchurch sehari setelah penembakan jamaah masjid. (AAP: SNPA/Martin Hunter)

PM Ardern, yang banyak dipuji atas caranya menangani krisis setelah kejadian itu, mendesak Parlemen untuk mendukung perubahan ini demi para korban pembantaian Christchurch.

"Senjata-senjata ini dirancang untuk membunuh, dirancang untuk melukai. Itulah yang terjadi pada tanggal 15 Maret," ujarnya.

Bulan lalu, PM Ardern bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron memelopori upaya untuk menghilangkan konten kekerasan di dunia online.

Facebook merespon upaya ini dengan mengumumkan akan menutup akun-akun yang melanggar aturan menggunakan siaran langsung di platform medsos ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News