Terdampak Banjir, Warga Indonesia di Victoria Tidak Bisa Bekerja dan Harus Mengungsi

Terdampak Banjir, Warga Indonesia di Victoria Tidak Bisa Bekerja dan Harus Mengungsi
Ronald Utoyo memiliki lebih dari 200 ekor domba di Java Farm di Murchison.  ()

"Kalau kita di pedesaan, kita benar-benar melihat ramalan cuaca. Kita sudah antisipasi beberapa hari sebelumnya, jadi tidak sembarangan," katanya.

Ronald mengaku jika ia akan keluar uang setidaknya AU$2.000, atau lebih dari Rp20 juta untuk memperbaiki pagar di sekeliling lahannya yang terendam air.

Awalnya tak percaya akan banjir

Hingga hari Rabu ini (19/10), tim relawan dan petugas gawat darurat di negara bagian Victoria masih bekerja untuk mengevakuasi warga.

Beruntung bagi Wenny Candra, asal Surabaya, yang sudah mengungsi ke rumah temannya, setelah rumahnya di kawasan Mooroopna terendam air.

Wenny adalah satu dari setidaknya 11.000 warga Victoria yang saat ini terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir.

Padahal awalnya, Wenny mengaku tidak menyangka kalau bencana banjir akan menimpa keluarga dan rumahnya yang sudah ia tinggali selama lima tahun.

Wenny mengatakan pertama kali mendengar peringatan banjir dari anak-anaknya dan ia langsung melakukan persiapan, meski beberapa keluarga dan teman-temannya sempat meragukan prediksi banjir.

"Ini pertama kalinya banjir di tempat kami dan suami saya shock makanya dia sempat enggak percaya."

Sejumlah warga Indonesia ikut terdampak banjir yang terjadi di negara bagian Victoria

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News