Terdampak Banjir, Warga Indonesia di Victoria Tidak Bisa Bekerja dan Harus Mengungsi

"Setiap minggu harus bayar sewa rumah, sekarang ini saya bayar Rp1,3 juta per minggu, namun di tempat lain naik terus ada yang sudah Rp1,7 juta," katanya lagi.
"Sekarang tidak ada pekerjaan, ya otomatis tidak ada pemasukan."
Darma berharap akan ada bantuan dari pemerintah setempat untuk menolong para pekerja yang mengalami masalah keuangan.
"Kalau bisa dapat bantuan ya tidak terlalu khawatir, biasanya di sini ada bantuan dari pemerintah seperti ketika COVID, saya mendapat kabar dari mulut ke mulut adanya bantuan, dan saya mendaftar dan dapat," ujarnya.
"Menurut saya untuk tanggap darurat, pemerintah di sini lebih cepat."
Menurut situs Services Australia, warga yang terdampak banjir dan memenuhi syarat bisa mengklaim bantuan biaya Pemulihan Bencana Alam Darurat Pemerintah Australia.
Biaya bantuan ini ditujukan untuk warga yang tinggal di 14 daerah terdampak banjir Victoria di bulan Oktober 2022 hingga 17 April 2023.
Salah satu syarat untuk mendapat biaya bantuan ini adalah warga berstatus penduduk tetap atau memegang visa yang sah sesuai ketentuan yang tercantum.
Sejumlah warga Indonesia ikut terdampak banjir yang terjadi di negara bagian Victoria
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina