Teriak-teriak di Depan Rumah, Dibacok, Ternyata Polisi

Teriak-teriak di Depan Rumah, Dibacok, Ternyata Polisi
Tim medis berupaya melepaskan dua peluru yang bersarang di kaki Deri, tersangka penganiayaan Bripka Reza di ruang IGD RS Bhayangkara, Jumat (31/3) siang. Foto: OCSYA ADE CP/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Sejak itu juga, tim gabungan langsung melakukan penyelidikan dan mencari pelaku yang awalnya belum teridentifikasi, karena Reza belum bisa dimintai keterangan sedikitpun.

Hasil penyelidikan membuahkan hasil. Nama-nama tersangka berhasil dikantongi.

“Akhirnya Kuba dapat ditangkap beberapa saat setelah kejadian di rumahnya. Kemudian Deri yang tadinya sempat melarikan diri, pasca penganiayaan tersebut berhasil diamankan tim Jatanras di Siantan,” kata Ridho.

Saat ini kedua tersangka masih diperiksa secara intensif. Kepada sejumlah wartawan, Deri mengakui perbuatannya.

“Saya kebetulan tidur di rumah teman di Beting. Subuh itu mendengar orang teriak-teriak dan katanya dia (Reza) membuat onar. Makanya saya pukul kepala dia,” kata Deri sambil merintih kesakitan karena kedua betisnya ditembak.

Dia mengaku hanya memukul kepala Reza dengan kayu balok yang didapatnya di depan rumah Kuba.

Usai memukul Reza, ia kabur ke Siantan. “Saya ngojek ke Siantan. Saat lagi ngopi di warung saya ditangkap,” jelasnya.

Deri merupakan bapak anak satu asal Palembang. Ia bekerja sebagai ABK Kapal Roro Prisma Vista jurusan Jakarta-Pontianak.

Bripka Reza Maulana, Anggota Sabhara Polsek Pontianak Utara, dianiaya dua pemuda menggunakan senjata tajam di Gang Raboribo, Jalan Tanjung Pulau,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News