Terlalu Laki-laki Lebih Cepat Mati

Terlalu Laki-laki Lebih Cepat Mati
Terlalu Laki-laki Lebih Cepat Mati

jpnn.com - SEBAGAI hormon seks laki-laki, testosteron dibutuhkan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Terlalu rendah kadarnya bikin laki-laki tidak sehat, sedangkan penelitian menunjukkan kelebihan hormon ini juga bisa menjadi masalah.

Kelebihan testosteron menjadi masalah jika laki-laki yang mengalaminya sudah lanjut usia alias lansia.

Penelitian di Australia menunjukkan, kelebihan testosteron meningkatkan risiko kematian pada lansia. Hal yang sama juga dialami pada lansia yang kekurangan testosteron.

Hal itu dibuktikan dalam penelitan yang dimuat di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism. Sebanyak 3.700 laki-laki Australia berusia 70 hingga 89 tahun diperiksa pada tahun 2004, lalu diamati lagi pada 2010. Sebagian paritisipan sudah meninggal pada pengamatan kedua.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa partisipan dengan kadar testosteron sedang punya survival rate atau peluang hidup paling tinggi. Partisipan dengan kadar testosteron paling rendah punya risiko kematian paling tinggi, diikuti dengan kelebihan testosteron.

"Saat tubuh memetabolisme testosteron, hasilnya adalah dihydrotestosterone (DHT), yang berhubungan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung iskhemik," kata peneliti dari University of Western, Bu Beng Yeap, seperti dilansir laman US News, Kamis (16/1).

Menurut Beng Yeap, memiliki hormon testosteron dalam kadar normal berarti punya kesehatan yang lebih baik secara umum. Khususnya pada lansia, testosteron yang berada dalam rentang kadar normal akan membantu menjaga kesehatan.

Beberapa penelitian sebelumnya lebih banyak mengkaitkan risiko penyakit tertentu dengan kekurangan kadar testosteron. Meski belum terbukti memiliki hubungan sebab akibat, penelitian di Australia ini menunjukkan bahwa kelebihan testoteron juga tidak lebih sehat. (fny/jpnn)


SEBAGAI hormon seks laki-laki, testosteron dibutuhkan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Terlalu rendah kadarnya bikin laki-laki tidak sehat,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News