Ternyata, Daging Beruang Madu itu Dimasak Rica-Rica

Saat menelusuri sumber bau itu, ternyata terdapat beruang madu yang dari pengakuan ketiganya, ditemukan dalam keadaan tewas.
"Saya lihat sudah tak hidup lagi. Itu pertama kalinya kami melihat beruang madu. Kami waktu itu senang bisa melihat beruang secara langsung," kata Martinus.
Ketiganya tak mengira hewan tersebut termasuk satwa dilindungi. Dalam pikirannya, justru ingin menyantap daging beruang madu itu. "Dagingnya kami bagi tiga, dan dibawa pulang ke rumah. Sampai di rumah dimasak rica-rica" terang Markus.
Setelah menyantap daging beruang, Ronald mengunggah foto pertama kali menemukan hewan yang menjadi maskot Balikpapan itu. Sedangkan kulit beruang dibuang ke sungai.
"Saya juga kaget, kok banyak yang marah-marah dengan foto itu. Karena takut, saya hapus foto serta akun Facebook saya," kata Ronald lagi. Selanjutnya Sabtu (26/9), ketiganya diamankan anggota Polsek Tabang.
Sementara itu, Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Paur Subbag Humas Polres Kukar Aiptu Agus Priono mengatakan, ketiganya dalam pemeriksaan intensif. "Kami perlu gelar perkara bersama Polda Kaltim untuk menentukan ketiga remaja ini bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Tidak bisa terburu-buru," kata Agus.
Selain itu, pihaknya masih mengumpulkan barang bukti lainnya. Seperti kulit beruang, atau bagian tubuh lain yang kabarnya sudah terseret arus sungai. "Perkembangannya kami sampaikan kepada rekan-rekan media," tambah Agus lagi. (waz/k9)
TIGA remaja asal Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara (Kukar) yang menyembelih beruang madu kini berurusan dengan polisi. ---------- M RIFQI HIDAYATULLAH,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu