Ternyata Ini Alasan Djadjang Sempat Mogok Lawan PSM

jpnn.com - BANDUNG - Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman buka suara terkait alasannya sempat menarik pemain-pemainnya ke pinggir lapangan, pada menit ke-67 saat menghadapi PSM Makassar, Sabtu (29/10) lalu.
Di situs resmi Persib, pelatih asal Majalengka tersebut mengungkapkan klarifikasinya akan kejadian laga yang digelar di Stadion Mattoangin, Makassar, itu.
"Waktu itu karena kita lihat sudah jelas-jelas Deden (Muhammad Natshir, kiper Persib) dilanggar sebelum ada gol. Protes seperti itu baru kali ini saya lakukan, karena bukan tipe saya protes keras seperti itu," kata Djadjang di situs Persib.
Dia menegaskan, tak ada keinginan sedikitpun dari dirinya untuk tak melanjutkan pertandingan. Namun, dia sengaja melakukannya agar wasit bisa introspeksi diri.
"Saya hanya menagih janji wasit saja. Dan sudah diputar berulang kali di TV memang ada pelanggaran. Bagi saya, di setiap pertandingan manapun pemenangnya, siapapun pemenangnya asalkan fair saya terima," ucapnya.
Memang, usai melakukan Protes terhadap wasit Djadjang langsung memberikan instruksi pemainnya untuk kembali melanjutkan laga. Setelah aksi itu, wasit memang terlihat lebih fair dalam memimpin laga, termasuk mengkartu merah pemain PSM.
Akhirnya, Persib bisa menyamakan kedudukan 2-2 setelah Kim Kurniawan mencetak gol pada menit ke-92, setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. (dkk/jpnn)
BANDUNG - Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman buka suara terkait alasannya sempat menarik pemain-pemainnya ke pinggir lapangan, pada menit ke-67 saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IBL All Star 2025 Diwarnai Momen Simulasi Menjadi Pelatih Timnas Basket Indonesia
- Live Streaming Final Sudirman Cup 2025 dan Kejutan di Susunan Pemain China Vs Korea
- Real Valladolid vs Barcelona: Blaugrana Menang, Makin Kukuh di Puncak Klasemen La Liga
- Jangan Protes! China Vs Korea Final Ideal Sudirman Cup 2025
- Hadiri Kopi Good Day DBL Festival 2025, Pramono Umumkan Sejumlah Kerja Sama
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali