Ternyata, Ini Dua Penyebab Pria Kurang Bertenaga pada Malam Hari

Ternyata, Ini Dua Penyebab Pria Kurang Bertenaga pada Malam Hari
Ilustrasi pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - STRES, kelelahan, obesitas, dan kebiasan merokok bisa menjadi pemicu meningkatnya disfungsi pada pria.

Meskipun belum ada penelitian khusus di Indonesia, tetapi berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris dan Amerika menyatakan bahwa hal ini meningkatkan kebutuhan produk dan layanan terhadap disfungsi seksual 5 – 13 persen selama masa pandemi Covid-19.

Menanggapi fenomena tersebut, Medical & Scientific Information Manager PT Dexa Medica, dr. Ratna Kumalasari mengatakan, disfungsi itu merupakan hambatan pada proses reproduksi pria dalam berhubungan dengan pasangan.

"Ada dua faktor penyebab yang menjadi penghambat fungsi seksual. Dua penyebab tersebut adalah faktor fisik dan psikologis. Secara fisik biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, rendahnya kadar testosteron, gangguan neurologi/saraf, gangguan pembuluh darah, dan penggunaan obat-obatan tertentu,” jelas dr. Ratna, di Jakarta.

Sedangkan penyebab psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, faktor individu seperti kurang percaya diri, depresi, kelelahan, stres, ketakutan, dan frustrasi.

Kemudian faktor interpersonal seperti minimnya komunikasi dan ketakutan untuk menjalin intimasi, serta faktor psikososial seperti trauma dan ekspektasi terlalu tinggi terhadap orang lain.

Di masa pandemi saat ini, menurut dr. Ratna, besar kemungkinan pria mengalami kelelahan dan stres akibat kondisi finansial dan bisnisnya yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Hal ini perlu menjadi perhatian serius, karena bagaimanapun akan memengaruhi keharmonisan rumah tangga sebab pria merupakan kepala keluarga.

Ada dua faktor penyebab yang menjadi penghambat hasrat seorang pria dalam berhubungan dengan pasangannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News