Ternyata jadi Mayat Bukan Karena Kena Setrum

Ternyata jadi Mayat Bukan Karena Kena Setrum
Jajaran kepolisian meninjau lokasi kejadian pembunuhan di saluran irigasi, Desa Bara, Kecamatan Woja, Dompu, Kamis (28/2). Foto: POLDA NTB FOR LOMBOK POST

Dugaan pembunuhan ini berawal ketika Amir melihat korban hendak mencuri ayam di kandang. Dia kemudian memanggil rekannya Irfan, lalu mengejar korban yang berlari berlainan arah.

Setelah beberapa menit saling berkejaran, Amir berhasil menangkap satu orang, yakni Topan (korban).

Terjadi saling pukul antara keduanya. Tak lama, Amir mengeluarkan parang yang sudah dia bawa.

Dengan senjata tajam tersebut, dia membacok punggung dan pinggan korban, masing-masing sebanyak tiga kali.

Sementara itu, Irfan berhasil menghentikan korban lainnya (belakangan diketahui bernama Imran) dengan cara membacok pundak korban sebanyak tiga kali. Ketika korban terjatuh, dia melanjutkan dengan melayangkan senjata tajamnya ke tangan dan kaki korban.

”Dua orang yang mengaku membacok korban,” katanya.

Bagaimana peran pelaku lainnya? Untuk Rambo, dia diketahui membantu mengangkat mayat korban dari TKP dan membuangnya ke saluran irigasi.

Sementara Usman, Herman, Supri, dan Mus, mengetahui adanya mayat di TKP. Tetapi mereka tidak melaporkan kepada pihak berwajib.

Mayat di saluran irigasi yang ditemukan itu ternyata bukan karena terkena setrum tapi diduga merupakan korban pembunuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News