Ternyata Pak Ganjar yang Tak Pernah Salat Itu Bukan Gubernur Jawa Tengah

Setelah cetak pertama tahun 2009, buku ini kembali dicetak ulang tahun 2012, 2015, 2018, dan 2020. Admuawan mengatakan, pada buku terbitan baru dilakukan revisi, setelah ada perubahan kurikulum.
"Nah dalam pelajaran agama, kurikulumnya itu revisinya kecil-kecil, tidak total," kata dia.
Sebelum naik cetak, sebenarnya juga sudah diteliti oleh konsultan internal percetakan. Dan selama ini dinyatakan lolos.
"Kami sudah mengklarifikasi kepada kesbangpol dan Polresta Surakarta. Dan meminta maaf apabila ada kekhilafan kami yang sama sekali tidak kami sengaja," ucap dia.
Admuawan menyampaikan, pihaknya juga siap bertemu dengan Ganjar Pranomo untuk meminta maaf sekaligus mengklarifikasi persoalan tersebut. Ke depan pihaknya juga akan merevisi nama pada soal tersebut.
"Kami juga akan membuat surat kepada pihak cabang kami, di mana nantinya sales kami akan menerangkan pada customer kalau nama Ganjar pada buku bukan Ganjar gubernur," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya merasa dirugikan karena dari persoalan ini banyak warganet yang mengatakan bahwa PT Tiga Serangkai merupakan perusahaan yang berpaham radikal, intoleran, dan lain sebagainya.
"Padahal banyak karyawan kami yang nonmuslim, begitu pula dengan penulis kami. Sejauh ini kami belum memiliki rencana membawa kasus ini ke ranah hukum," pungkas dia. (atn/ria)
Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia tak pernah melaksanakan salat.
Redaktur & Reporter : Adek
- Ahmad Luthfi Dukung Penuh Percepatan Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih di Jateng
- Sosok Almarhum Gus Alam, Kader Muda PKB Penggerak Kiai di Jateng
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng