Ternyata Teknologi Metaverse Bikin Belajar Jarak Jauh Menyenangkan, Seperti Main Gim

Ternyata Teknologi Metaverse Bikin Belajar Jarak Jauh Menyenangkan, Seperti Main Gim
Penandatanganan MoU Sekolah Santa Ursula Jakarta dan Medusa Technology. Foto dokumentasi Sekolah Santa Ursula Jakarta & Medusa Technology.

Ketua III Yayasan Satya Bhakti Suster Moekti menambahkan, Sekolah Santa Ursula Jakarta membangun metaverse berawal dari misinya menjadi komunitas pembelajar yang berkarakter Serviam, berwawasan global, dan berbasis teknologi.

Karenanya, diputuskan merambah metaverse dan mempersiapkan para guru untuk menghadapi era dunia virtual reality yang berbeda dengan era sebelumnya.

"Harapan kami membantu siswa untuk semakin berkreasi, kreatif dan bisa mengikuti perkembangan zaman, juga guru bisa menjadikan pembelajaran lebih menarik," kata Suster Moekti.

Selain melakukan pembangunan sekolah virtual dalam bentuk 3-dimensi yang bisa diakses siswa dari mana pun, Medusa Technology juga memberikan pelatihan cyber pedagogy bagi para guru. 

“Kami latih guru untuk mempelajari cyber pedagogy, juga gamifikasi belajar di dalam dunia virtual,” kata Maria Magdalena, Project Manager Medusa Technology.

Maria menyebutkan, para siswa lebih dulu mengenal metaverse dibandingkan orang dewasa. Mereka telah memanfaatkannya untuk berkolaborasi dalam games bersama teman-temannya. 

"Mereka adalah digital native, sehingga dalam bereksplorasi di dalam metaverse pun tidak akan mengalami kesulitan,” terang Maria.

Lanjut dikatakan, dengan metaverse interaksi belajar jarak jauh  para siswa akan makin menyenangkan, karena mereka merasa seperti main game. (esy/jpnn)

Teknologi metaverse menjadikan belajar jarak jauh  para siswa akan makin menyenangkan, mereka merasa seperti main gim.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News