'Teror' Kapal China di Natuna Usik Eksplorasi Migas, PKS Minta Pemerintah Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PKS Mulyanto meminta pemerintah bersikap tegas terhadap pelanggaran kapal-kapal China di kawasan laut Natuna.
Pasalnya hal ini berkaitan dengan kedaulatan bangsa dan negara.
"Pemerintah harus memberikan perhatian serius," ungkap Mulyanto di Jakarta, Senin (30/8).
Menurutnya, laut Natuna termasuk wilayah kerja migas di lepas pantai Indonesia, keberadaan kapal China dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan proses kerja migas di wilayah tersebut.
"Kita tidak ingin upaya kita untuk meningkatkan lifting minyak menuju satu juta barel per hari di tahun 2030, baik melalui eksplorasi cadangan baru maupun eksploitasi, sebagaimana dilakukan di wilayah kerja migas blok Tuna ini," ujar Mulyanto.
Pemerintah harus memastikan tidak ada provokasi atau tindakan-tindakan lain dari pihak asing yang dapat mengganggu kepentingan nasional Indonesia di wilayah kerja migas blok Tuna.
"Pemerintah jangan lambat mengambil tindakan," kata dia.
Anggota Komisi VII DPR RI itu menambahkan pemerintah harus memberikan rasa aman dan nyaman sehinga kerja eksplorasi maupun eksplotasi di wilayah kerja migas laut Natuna berjalan lancar.
Terjadi gangguan pengeboran Harbour Energy di Blok Tuna oleh kapal berbendera China, PKS minta pemerintah bertindak tegas.
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo