Terpilih Perankan Cinderella Bukan karena Kecantikan

Terpilih Perankan Cinderella Bukan karena Kecantikan
Salah satu adegan dalam film Cinderella. Lily James bersama Cate Blanchett yang memerankan tokoh jahat. (Disney Enterprise)

jpnn.com - CINDERELLA,  tokoh animasi Walt Disney yang kali pertama diangkat ke layar lebar pada 1950 itu, menjadi inspirasi jutaan anak lebih dari setengah abad lamanya.

Kini Disney kembali mengulang kesuksesan dengan merilis film anyar berjudul sama pada 13 Maret 2015.

Film berdurasi 112 menit tersebut masih mengulang plot cerita yang sama. Sang tokoh utama, Cinderella, menjalani hari-hari penuh penderitaan sebagai pelayan ibu dan dua saudara tirinya.

Cinderella yang ingin mengikuti pesta dansa di istana terhalang oleh ulah ibu dan saudara tirinya tersebut.

Ella, panggilan Cinderella, lalu mendapat bantuan dari peri baik hati yang berpenampilan seperti pengemis. Akhirnya, melalui sepatu kaca yang tidak sengaja tertinggal, Ella kembali dipertemukan dengan pangeran pujaannya. Dongeng legendaris tersebut mendapat sambutan yang cukup positif pada US premiere, LA, Minggu (1/3).

”Mampu menghasilkan kisah Cinderella Disney pada abad ke-21 berarti kamu berada di kursi pengemudi untuk menghadirkan mitos yang telah bertahan sepanjang masa. Karena hal itu menghubungkan semua orang pada level yang mendalam,” kata Kenneth Branagh, director film Cinderella.

Hal lain yang menjadikannya tidak biasa adalah kemunculan nama baru yang menjadi pemeran utama tokoh Cinderella. Yakni Lily James, 25.

James sebelumnya dikenal lewat perannya sebagai Lady Rose MacClare dalam serial drama Inggris Downtown Abbey. Namun, Cinderella adalah debutnya yang paling menentukan.

CINDERELLA,  tokoh animasi Walt Disney yang kali pertama diangkat ke layar lebar pada 1950 itu, menjadi inspirasi jutaan anak lebih dari setengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News