Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri

Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri
Terpisah 10 Tahun Setelah Menampar Istri. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Selama tidak ada anak maupun istrinya, Donjuan sering main ke rumah keluarganya yang tidak jauh dari rumahnya.

Donwori menyatakan kalau dirinya sangat merindukan istri dan anak-anaknya, meski mereka belum kunjung kembali. Ia pun mengaku sangat menyesali semua sikap dan perkataannya kepada istri dan anak-anaknya.

"Bukan hanya karena telah membikin mereka minggat dari rumah, saya lebih menyesal karena anak-anak dan istri saya sampai keluar agama gara-gara sikap saya dahulu. Sungguh ini menjadi tanggungan saya kelak di akhirat," kata Donwori.

Saat ini, dia mengaku pasrah dengan kehidupan rumah tangganya. Ia juga masih berusaha menghubungi istri dan ketiga anaknya. Terutama kepada kedua anaknya yang ketika meninggalkannya masih kecil-kecil.

Donwori mengaku kangen dengan mereka.

"Kalau istri mungkin bisa jadi mantan, tapi kalau anak kan enggak. Saya masih berusaha supaya mereka bisa kembali ke agama saya, setidaknya kalau saya meninggal, doa mereka masih bisa sampai," ucap Donwori dengan tatapan sedih.

Sementara itu istrinya, Sephia, 50, yang ikut hadir dalam persidangan perdana perceraian mereka di PA mengaku sudah tenang dengan kehidupannya yang sekarang.

"Saya ada yang menolong, guru spiritual saya. Syukurlah sekarang saya sudah punya bisnis baju, anak-anak juga sekolahnya di sekolah yang bagus. Jadi, biar kami pisah saja dengan kebaikan bersama," kata Sephia.

Donwori tampak merasa sangat bersalah. Jika waktu bisa berputar, pria yang tinggal di kawasan Manyar Sabrangan ini mengaku akan berusaha menjadi pria penyabar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News