Terpukau Tanjung Puting, Afsel Langsung Susun Paket Wisata

Terpukau Tanjung Puting, Afsel Langsung Susun Paket Wisata
CERIA: Rombongan famtrip Kemenpar asal Afsel saat akan menyeberangi Pulau Kumai menuju Tanjung Puting, Rabu (11/5). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Program pengenalan daerah destinasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Familiarization Trip (famtrip) sangat efektif. Daerah destinasi Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, membuat 18 orang para wisatawan yang berprofesi sebagai pelaku travel agents dan tur operator di Afrika Selatan itu kepincut. 

"Kami sudah bisa membayangkan akan membuat paket wisata seperti apa ke tempat ini, tempat yang sangat fantastis dan indah, serta sangat natural," ujar perwakilan operator Afrika Selatan Perfect Destination, Shona May Pittaway.
 
Di Afsel, Perfect Destination merupakan salah satu operator terbesar di Afsel. Mereka memiliki sekitar 147  jaringan tour travel yang memiliki ribuan orang pelanggan. Shona mengaku ini untuk pertama kalinya mengunjungi Tanjung Puting, dan pertama kalinya mempersiapkan paket Tanjung Puting untuk masyarakat penggila alam di Afsel. 

"Orang Afrika sangat banyak yang menyukai wisata alam seperti rimba ini, karena hutan di Afrika kering dan panas, terima kasih Kemenpar telah merealisasikan rencana kami yang jadi kenyataan ini, ini Hutan basah yang sangat fantastis, paketnya akan kami kombinasikan dengan daerah-daerah Indonesia lainnya yang sudah terkenal seperti Bali," ujar wanita berambut pendek itu. 

Shona datang bersama 18 teman-temannya yang semua profesinya sebagai pelaku Tour Travel yang diundang oleh Kemenpar. Rencananya, setelah dari Pangkalan Bun akan menuju Tour Java mendatangi Semarang dan Jogjakarta hingga tanggal 17 Mei, mendatang. Harapannya, para Tour Travel ini akan membawa masyarakat Afsel untuk mengenal Indonesia. 

"Yang lebih menyenangkan lagi adalah, kami bisa melihat Orang Utan yang sangat langka di dunia, ini pengalaman yang membanggakan, akan kami kabarkan ke masyarakat Afsel, sangat unik dan berbeda," kata wanita yang hobi baju warna biru itu.
   
Kemenpar memang konsisten menjalankan programnya. Semua peluang dimaksimalkan dengan matang dan terencana. Salah satunya dengan program Famtrip. Tujuannya jelas, agar para wisatawan datang dan menyambangi Indonesia. 

Dalam acara Famtrip tersebut, para wisatawan"spesial" itu diajak menyatu dengan alam. Para wisatawan naik kapal "klotok", melalui rawa, rimba, eksotis, alam asli, tidak ada campur tangan manusia semuanya serba Hutan dan alam, diajak makan di sungai, tanpa lampu hanya dengan lilin, mendatangi raja Orang Utan. 

Selain itu, oleh para pendamping dari Kemenpar diajak menginap di Rimba Lodge, bertemu dengan pemusatan Orang Utan di Camp Leaky di tengah Hutan, dengan dihiasi pemandangan rawa. Pada malam harinya, mereka diajak berpetualang di sungai di tengah Rimba dengan melihat kunang-kunang, Klotok dimatikan dan mereka hanya teriak. "Amazing, Wonderful Indonesia," serentak semua berteriak. 

"Mereka dipersatukan dengan alam, karena itu letak seksinya Indonesia. Selama ini wisatawan Afsel lebih paham dan hanya tahu Bali, nah, kita coba memperkenalkan destinasi baru, salah satunya dengan memperkenalkan Pangkalan Bun, yang juga sebuah keajaiban dunia karena langkanya Orang Utan,"ujar Asisten Deputi (Asdep) Pemasaran Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika Kemenpar, Nia Niscaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News