Terungkap Fakta Baru Pelaku Penusukan Dua Anggota Brimob

jpnn.com, JAKARTA - Polri masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penusukan dua Brimob di depan Mabes Polri, Mulyadi, 28. Fakta baru terungkap.
Penjual kosmetik itu diduga kuat merupakan lone wolf yang tercuci otaknya dan menjadi simpatisan ISIS melalui internet. Tidak ada hubungan structural dengan kelompok manapun yang terafiliasi ISIS.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, hasil pemeriksaan saksi dan analisa terhadap kasus itu ditemukan bahwa Mulyadi ini terkooptasi paham radikal dari berbagai situs radikal dan grup messenger yang diikutinya. ”Dari internet itu dia mengetahui paham radikal,” ujarnya.
Asumsi itu menguat karena hingga saat ini belum ditemukan adanya keterhubungan Mulyadi dengan kelompok tertentu.
Dalam analisa informasi DAN teknologi (IT) melalui alat komunikasi pelaku, sama sekali tidak ada jejak komunikasi dengan orang atau kelompok tertentu.
”Yang terlihat adanya banyak konsumsi terhadap situs radikal dan grup radikal yang menyebarkan ajarannya. Tak ada komunikasi apapun dengan Bahrun atau orang yang diduga anggota kelompok teror,” jelasnya.
Bagaimana Mulyadi berani melakukan aksi teror? Dia mengatakan, kemungkinan besar aksi teror secara lone wolf ini dilakukan karena termotivasi maraknya materi-materi yang diunggah pada grup radikal.
”Khususnya soal amaliyah dengan modus menusuk dan perampasan senjata,” paparnya.
Polri masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penusukan dua Brimob di depan Mabes Polri, Mulyadi, 28. Fakta baru terungkap.
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri