Terungkap, Mengapa Mapolda Sumut yang Diserang Teroris

Terungkap, Mengapa Mapolda Sumut yang Diserang Teroris
Personel Brimob. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror memindahkan tiga tersangka aksi penyerangan Mapolda Sumatera Utara (Sumut) ke tahanan Mako Brimob, Rabu (28/6).

Ketiganya yakni Syawaluddin Pakpahan (SP), Hendri Pratama (Boboy), dan Firmansyah Putra Yudi (FPY) ke tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat (Jabar).

Sedangkan jenazah Ardial Ramadahana (AR) diserahkan kepada pihak keluarga.

Kabidhumas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menjelaskan, kemarin jenazah AR diambil pihak keluarga dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

”Perkembangan sampai pukul 12.00 WIB tadi (kemarin), jenazah pelaku atas nama AR sudah diserahkan kepada pihak keluarga,” terang dia ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Berdasar informasi yang diterima Jawa Pos, keluarga pelaku memilih taman pemakaman umum (TPU) di Medan sebagai tempat peristirahatan terakhir AR.

Berkaitan dengan pemindahan SP, Boboy, dan FPY ke Mako Brimob Depok, perempuan yang akrab dipanggil Rina itu mengungkapkan bahwa langkah tersebut merupakan bagian strategi penyidikan. ”Semuanya untuk penyidikan,” tegasnya.

Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Kombes Sulistyo Pudjo menuturkan, keputusan memindahkan tiga tersangka penyerangan Mapolda Sumut itu berdasar rekomendasi Densus 88 Antiteror.

Densus 88 Antiteror memindahkan tiga tersangka aksi penyerangan Mapolda Sumatera Utara (Sumut) ke tahanan Mako Brimob, Rabu (28/6).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News