Terungkap, Pejabat Korut Ternyata Simpan Aset di 3 Negara Ini
jpnn.com, WASHINGTON DC - Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan telah memperketat sanksi mereka terhadap Korea Utara (Korut) untuk mengekang program senjata Pyongyang, menyusul uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru di negara terisolasi itu pada November.
Sanksi dari ketiga negara tersebut dijatuhkan kepada para pejabat dan organisasi Korut.
Meski Korut kerap disebut salah satu negara termiskin di dunia, pejabat-pejabatnya ternyata menguasai banyak aset di luar negeri.
Harta kekayaan para elite ini yang jadi target AS dan sekutu-sekutunya ketika Pyongyang berulah.
Pada Jumat, Tokyo mengatakan telah memutuskan untuk membekukan aset dua perusahaan dagang, satu kelompok peretas dan seorang individu atas keterlibatan mereka dalam program pengembangan senjata nuklir dan rudal Korut.
Individu tersebut, Kim Su Il, mewakili cabang Vietnam dari Departemen Industri Amunisi Korut yang ditunjuk untuk mengawasi program senjata negara tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers bahwa uji-uji coba rudal Pyongyang, yang tahun ini dilakukan lebih sering daripada sebelumnya, adalah "ancaman serius dan mendesak" bagi Jepang dan masyarakat internasional.
Matsuno menambahkan bahwa pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida akan melakukan upaya untuk mencapai denuklirisasi Korut melalui kerja sama dengan AS dan Korsel.
Meski Korut kerap disebut salah satu negara termiskin di dunia, pejabat-pejabatnya ternyata menguasai banyak aset di luar negeri.
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- Persiapan Perang, Kim Jong-un Pimpin Latihan Pasukan Terjun Payung Korut
- Dunia Hari Ini: Satelit Mata-Mata Korea Utara Masih Beroperasi