Terungkap! Simpatisan ISIS asal Rumbai Gabung di 3 Grup Telegram dan 1 WA
Terungkapnya pergerakan simpatisan ISIS di wilayah Sumsel perlu disikapi serius dengan meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini. Pengamanan tempat-tempat tertentu, selain objek vital, juga tempat keramaian dan lainnya,
Tak hanya jalur darat, tapi juga laut dan udara. Sudah semestinya pula pintu masuk ke wilayah Sumsel diperketat. Tidak hanya kantor polisi, tapi juga di bandara, terminal, pelabuhan, bank hingga mal. Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyebut Sumsel bukan target dari kelompok radikal seperti ISIS.
“Tersangka banyak menyampaikan ujaran kebencian (hate speach), pakai istilah thogut. Saya tegaskan, kami tidak takut, tambah Adi. Dalam kasus ini, Toni dijerat pasal 28 ayat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Juga pasal 207 KUHP tentang Penghinaan.
Ancamannya pidana penjara 6 tahun. “Meski dijerat UU ITE, tapi pemeriksaan terhadap tersangka terus berlanjut,” pungkas Kapolda.
Sementara itu, Operation Service Manager Bandara SMB II, Bernard Munte, mengatakan, tingkat kewaspadaan di bandara tetap saja. Proses pengamanan dilakukan sesuai SOP (standar operasi prosedur). Jika terdapat penumpang yang mencurigakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kemudian melakukan pemeriksaan.
“Kami bekerja sama dengan kepolisian dan TNI-AU,” singkatnya. (vis/ce1/tambah)
Toni Rianda, 24, pemuda asal Rumbai, Riau, terus menjalani pemeriksaan setelah ditetapkan jadi tersangka terlibat ISIS.
Redaktur & Reporter : Budi
- Tahun Ini Kasus DBD Tertinggi Terjadi di Sumsel
- Bocah yang Hanyut Saat Berenang di Sungai Borang Ditemukan Meninggal Dunia
- Warga Tanjung Lago Tewas Ditusuk Sesama Pengunjung Warung di Banyuasin
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Sumsel & BIG RI Teken MoU Pemanfaatan Data dan Informasi Geospasial
- Tutup Jambore PKK Sumsel 2024, Pj Gubernur Ajak Kader Sukseskan Program Pemerintah