Terus Nyinyir ke Jokowi, Fadli Zon Sepertinya Pendengki

Terus Nyinyir ke Jokowi, Fadli Zon Sepertinya Pendengki
Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Giyanto menuding Wakil Ketua DPR Fadli Zon berwatak dengki karena terus-menerus menyudutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk soal bagi-bagi sepeda.  Anggota DPRD Jawa Timur itu mengatakan, kebiasaan Presiden Jokowi bagi-bagi sepeda ke rakyat menggunakan uang pribadi merupakan tindakan sah yang tak semestinya direspons dengan nada nyinyir.

“Nyinyir seperti Pak Fadli Zon merupakan perwujudan watak dengki demi memuaskan perasaan batin sendiri. Padahal sudah berkali-kali ditertawakan publik karena nyinyir,” kata Giyanto, Sabtu (29/9). 

Giyanto menuturkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memastikan bagi-bagi sepeda ala Presiden Jokowi bukan hal yang menyalahi aturan. Sebaliknya, ujar dia, Fadli sebagai pejabat negara justru sudah beberapa kali menyakiti hati publik. 

Giyanto lantas mengenang ketika Fadli bersama Setya Novanto sowan ke Donald Trump di Trump Tower, New York, Amerika Serikat. Bahkan, ujar dia, tindakan Fadli dan Novanto sudah berbuah teguran dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). 

Giyanto juga menyinggung ketika Fadli membuat kesal Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York pada pertengahan 2016 lalu. Kala itu, kata dia, Fadli menggunakan surat berkop Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR untuk meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York meladeni putrinya, Shafa Sabila Fadli selama mengikuti Stagedoor Manor pada 12 Juni-12 Juli 2016.

Lebih lanjut Giyanto menyinggung soal Fadli yang pernah dipermalukan di sebuah acara talk show televisi ketika menanyakan kondisi ekonomi kepada mahasiswa. Fadli meyakini kondisi perekonomian buruk, sedangkan mahasiswa beramai-ramai menyebutnya baik-baik saja. 

Kenyinyiran Fadli Zon untuk merespons apa pun yang dilakukan Presiden Joko Widodo dianggap sebagai bentuk watak dengki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News