Tesla Antara Gosip dan Fakta

Oleh Dahlan Iskan

Tesla Antara Gosip dan Fakta
Dahlan Iskan.

Otoritas pasar modal di New York bersidang. Elon Musk dinilai melanggar peraturan. Bahkan departemen kehakiman mau turun tangan: kicauan Elon Musk di Twitter itu bisa berdampak perbuatan kriminal.

Heboh ini justru membuat harga saham Tesla anjlok. Terutama setelah otoritas pasar modal begitu seriusnya: akan memperkarakan Elon Musk.

Harga saham Tesla benar-benar anjlok. Njlok. Anjlok terus. Ada yang rugi sampai USD 1,3 miliar. Setara Rp 15 triliun.

Tapi Elon Musk melawan. Kebiasaannya melawan arus kumat. Ia balik menantang otoritas pasar modal. Berhari-hari.

Akhirnya otoritas menawarkan kesepakatan: Elon Musk membayar denda Rp 150 miliar. Berhenti dari Tesla. Dari jabatan chairman. Selama 2 tahun.

Tesla juga harus punya tim. Di bawah direktur independen. Untuk mengendalikan kebijakan komunikasi Tesla. Yang seperti Trump: lebih banyak lewat Twitter.

Otoritas pasar modal menilai tidak layak sebuah perusahaan publik dipimpin orang yang sesembrono itu. Elon Musk terus melawan. Terus juga menggunakan twitter.

Sampai di situ mulai banyak yang mengkhawatirkannya. Kali ini Elon Musk bisa kena. Pun penasihat hukumnya.

Beli karena gosip, jual karena fakta. Itulah kenyataan di pasar modal. Ketika mendengar rumor orang berbondong beli saham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News