Tesla Antara Gosip dan Fakta

Oleh Dahlan Iskan

Tesla Antara Gosip dan Fakta
Dahlan Iskan.

Pengadilan belum mau menerima. Kompromi itu harus diwujudkan dalam perjanjian perdamaian antara Tesla/Elon Musk dengan otoritas pasar modal.

Tahun ini Musk memang bikin heboh terus. Perangnya dengan wartawan. Mundurnya produksi model 3. Nabraknya Tesla yang tanpa kemudi. Ngototnya di musibah Gua Celeng di Thailand. Dan kini go private-nya Tesla.

Elon Musk sebenarnya sudah meralat kicaunya di Twitter tanggal 7 Aguatus itu. Ia bilang, Tesla akan tetap jadi perusahaan publik.

Tapi kehebohan sudah terlanjur jadi bubur. Bahkan koreksinya itu menjadi bubur panas yang baru.

Jika Tesla jadi seperti yang di-Twitter-kan, pun Musk harus menjelaskan detail. Dari mana sumber dananya. Siapa yang akan membeli saham dengan harga 20 persen lebih mahal itu.

Konon lembaga pendanaan dari Arab Saudi. Yang selama ini sudah menjadi pemegang saham 5 persen.

Tapi tidak ada bukti tertulis. Itu belum bisa disebut komitmen.

Di Saudi komitmen lisan memang sangat biasa. Tapi pasar modal tidak bisa memegang lidah. Lidah orang Saudi sekali pun.

Beli karena gosip, jual karena fakta. Itulah kenyataan di pasar modal. Ketika mendengar rumor orang berbondong beli saham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News