Tetra Dukung Kemasan yang Ramah Lingkungan

Tetra Dukung Kemasan yang Ramah Lingkungan
Paolo Maggi, Managing Director of Tetra Pak Indonesia. Foto: Ist

Kemudian Rosa Vivien Ratnawati Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Berbahaya (PSLB3) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tetty H. Sihombing selaku Plt. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan s Penny K. Lukito selaku Kepala Badan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

“Industri 4.0 yang tengah populer dan dianggap sebagai ‘lompatan berikutnya dalam sejarah industri’ sangat terikat dengan semangat kami untuk mendorong bisnis pelaku industri makanan minuman Indonesia di masa depan. Kami telah menyediakan solusi pemanfaatan teknologi digital seperti Artifcial Intelligence dalam dunia yang terkoneksi satu sama lain. Melalui acara seminar ini, kami berkomitmen untuk mengembangkan bisnis yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian pelaku industri makanan minuman dapat merasakan peningkatan produktivitas, efisiensi bisnis, dan tentunya praktik bisnis yang mengedepankan tanggung jawab lingkungan," ujar Paolo Maggi, Managing Director of Tetra Pak Indonesia.

Sementara itu Adhi S. Lukman, Ketua Umum GAPMMI juga memaparkan berdasarkan observasi GAPMMI, tren pertumbuhan industri makanan minuman hingga akhir tahun bisa mencapai sekitar 8-9% karena didorong oleh sejumlah faktor seperti pertumbuhan makro ekonomi Indonesia masih bisa dipertahankan di atas 5%. Kemudian adanya pertambahan penduduk yang setiap tahun mencapai di atas 4 juta dan tren perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan.

"Sebagian industri pangan besar mulai berbenah menuju penerapan industri 4.0 untuk meningkatkan daya saing di pasar global; serta dukungan pemerintah melalui percepatan belanja konsumsi Pemerintah. Ditambah lagi harapan tambahan belanja dalam masa kampanye Pilpres dan Legislatif menuju 2019," imbuhnya.

Terdapat beberapa tantangan yang sebaiknya terus diawasi oleh para pelaku industri makanan minuman saat beradaptasi dengan Industri 4.0 seperti kapasitas SDM yang masih rendah kompetensinya, kurangnya penyedia teknologi, infrastruktur koneksi yang belum memadai di banyak area, keamanan data, rendahnya dana inovasi, serta belum memadainya regulasi pendukung.

Menurutnya penting bagi para pelaku industri makanan minuman untuk terus melakukan inovasi produk, mengutiliasi strategi bisnis secara digital, serta mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin tercipta akibat proses bisnis.

Guna mempersiapkan dan mempercepat implementasi roadmap ‘Making Indonesia 4.0’, terdapat sejumlah solusi bisnis utama yang telah disediakan oleh Tetra Pak Indonesia dalam membantu pelaku industri makanan minuman di masa depan.

Di antaranya pemrosesan, layanan pemrosesan berbasis traceability mulai dari bahan baku hingga produk akhir di tangan konsumen yang terintegrasi dengan lini produksi melalui Tetra Pak PlantMaster.

Diperlukan kerja sama semua pihak untuk praktik bisnis yang mengedepankan tanggung jawab lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News