Thailand Diguncang Klaster COVID-19 Pasar Udang

Thailand Diguncang Klaster COVID-19 Pasar Udang
Warga Thailand memakai alat pelindung diri di tengah pandemi COVID-19. Foto: Reuters

jpnn.com, BANGKOK - Thailand mencatat sembilan kasus infeksi lokal baru COVID-19 yang berhubungan dengan pasar udang. Hal itu disampaikan pejabat terkait, Sabtu (19/12), merujuk pada angka penularan lokal tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Kesembilan kasus tersebut berkaitan dengan pasar udang di provinsi Samut Sakhon, dekat Ibu Kota Bangkok, dengan empat infeksi dilaporkan pada Jumat (18/12).

Kasus itu bermula dari perempuan berusia 67 tahun yang berjualan udang di pasar tersebut yang dikonfirmasi telah terinfeksi COVID-19 sebelum tiga anggota keluarganya juga dinyatakan positif.

Terkait dengan angka kasus infeksi lokal ini, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Thailand Taweesin Wisanuyothin menyebut bahwa belum diperlukan aturan karantina wilayah, namun langkah pemerintah akan ditingkatkan jika angka kasus baru terus naik.

"Jika jumlah kasus tidak menurun juga esok hari atau setelahnya dan menjadi klaster tanpa diketahui asal-usulnya, kami akan memilih langkah mulai dari yang ringan hingga ketat untuk menanganinya," kata Taweesin.

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul, Jumat malam, menyatakan bahwa situasi tersebut tidaklah mengkhawatirkan dan sebanyak 2.000 orang lebih di area tersebut telah menjalani tes deteksi COVID-19, dan lebih banyak tes lagi akan dijalankan.

Kasus lokal kebanyakan ditemukan pada orang-orang yang menjalani karantina setelah melakukan kontak erat dengan pasien terinfeksi virus corona. Kini, kebanyakan kasus COVID-19 di Thailand merupakan kasus infeksi impor.

Jumlah kasus infeksi di Thailand berada pada angka 4.331 kasus saja, disertai 60 kasus kematian, namun kegiatan ekonomi yang bersandar pada sektor pariwisata terkena dampak keras dari larangan perjalanan yang berlaku sejak April lalu.

Kasus itu bermula dari perempuan berusia 67 tahun yang berjualan udang di pasar tersebut yang dikonfirmasi telah terinfeksi COVID-19

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News