The Fed Dinilai Makin Agresif, Harga Emas Hari Ini Ambruk Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Emas kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Harga emas hari ini tertekan penguatan USD karena investor memperkirakan kenaikan suku bunga agresif.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun USD 8,6 atau 0,47 persen menjadi ditutup pada USD 1.829,80 per ounce, memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut.
Emas berjangka turun tipis USD 0,4 atau 0,02 persen menjadi USD 1.838,40 pada Rabu (22/6), setelah melemah USD 1,8 atau 0,1 persen menjadi USD 1.838,80 pada Selasa (21/6).
Harga emas terpengaruh pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang menyebutkan bank sentral berkomitmen penuh untuk menurunkan inflasi.
Ekspektasi pasar untuk kebijakan moneter yang lebih hawkish dari The Fed membantu mendorong USD lebih tinggi, menjadikan emas kurang menarik karena lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Powell juga mengatakan pada Rabu (22/6) bahwa dia tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga 100 basis poin.
Sebab, bank sentral akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga.
Harga emas hari ini tertekan penguatan USD karena investor memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed agresif.
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Harga Emas Antam Anjlok Lagi, jadi Sebegini
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros