The Iconomics Public Relations Summit 2023 Kantongi Cara Memitigasi Isu
“Balancing narrative harus dilakukan dalam managemen isu, jangan sampai ada narasi tunggal,” tutur Firsan.
Oleh karena itu, ketika terjadi isu, praktisi PR harus segera melakukan intervensi. Jika tidak, lambat laun krisis akan terjadi dan jika tetap tidak ditangani, maka bisa mempengaruhi kondisi finansial perusahaan.
“Kunci menjadi PR yang bijak adalah ‘mendengarkan’ dan ‘menyuarakan’ karena PR memang dilahirkan untuk bersuara. Namun, poinnya adalah ketika terjadi isu, PR juga harus bisa mendengarkan,” ungkap Firsan.
Firsan juga menambahkan bahwa PR harus pintar membangun relasi dengan cara berinteraksi dan bersosialisasi agar ketika terjadi isu kita telah memiliki banyak kawan bukan lawan.
“Kita di Nexus itu melakukan friends before benefit, kita menjalin relasi sebelum ada krisis dan bisa mengubah musuh menjadi teman,” kata Firsan dalam sesi pertama workshop yang dihadiri oleh para praktisi komunikasi dari berbagai perusahaan tersebut.
Acara yang bertabur tokoh komunikasi ini, berlangsung selama dua hari dengan berbagai rangkaian kegiatan mulai dari seminar, workshop, dan ditutup oleh malam penganugerahan Indonesia PR Awards 2023.(mcr10/jpnn)
CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, Dr. Firsan Nova mengatakan bahwa praktisi PR yang andal memiliki peran besar dalam memetakan isu
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- PT Beauty Linking Hair Kantongi Izin Fasiltas Kawasan Berikat, Ini Peluang Bagi Perusahaan
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif
- Zenoh Berikan Solusi untuk Permasalahan IT dalam Bisnis
- 3 Keuntungan Gunakan WhatsApp Centang Hijau dari Sukses Mandiri Teknikindo