The Lucky Country
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Salah satunya dengan senjata biologi dalam bentuk penyakit menular cacar air.
Bagi bangsa Eropa cacar air bukan penyakit mematikan kendati penyakit itu pernah menjadi pagebluk yang mematikan jutaan orang.
Bangsa Eropa kemudian mengalami ‘’herd immunity’’ kekebalan kelompok, karena sudah terbiasa menghadapi virus itu.
Ketika mereka menjajah Benua Amerika wabah itu mereka bawa dan mereka tularkan kepada pribumi penduduk asli.
Ratusan ribu orang tewas di Amerika Utara dan Amerika Selatan akibat wabah itu.
Jumlah korban pagebluk jauh lebih besar ketimbang jumlah korban perang melawan invasi orang kulit putih.
Jumlah penduduk asli di Amerika nyaris punah dan sekarang menjadi minoritas sangat kecil.
Mereka juga mendapatkan perlakuan yang diskriminatif dan hak-haknya tidak diakui. Hal yang sama terjadi di Australia.
Panggung Piala Dunia 2022 tahun ini seolah menegaskan posisi Australia sebagai The Lucky Country.
- Hadirkan Pemain Timnas U-17 Indonesia Algazani di Sobat FC, Udi Wahyunadi: Kami Ingin Anak-anak Mendapat Inspirasi
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Sudirman Cup 2025: Indonesia vs Denmark Diwarnai Kontroversi, Begini Reaksi PBSI
- Barong Bola
- Pertandingan Sepakbola Duta Besar dan Jurnalis Perkuat Diplomasi Olahraga
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia